Monday, March 15, 2010

Selamat Datang di Pesisir Jakarta


Jakarta, ibukota Indonesia. Rumah bagi lebih dari 10 juta orang di siang hari dan sekitar 8 juta orang di malam hari. Di kota ini, roda ekonomi berputar sangat cepat dan Jakarta hampir selalu menjadi tolak ukur pembangunan di Indonesia. Kantor-kantor pemerintahan, istana kepresidenan, kedutaan-kedutaan besar, kantor perwakilan perusahaan multinasional dan mayoritas kalangan atas memilih untuk berada di Jakarta. Jakarta menjadi kota yang tidak pernah tidur di Indonesia karena aktivitas yang terjadi terus menerus di seluruh kota. Jakarta juga merupakan kota penuh mimpi dan harapan dan menjadi tujuan utama bagi para pencari kerja di seluruh negeri.
Jakarta sebenarnya merupakan kota yang berada di teluk. Sejarah Jakarta dimulai di pesisirnya: Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada saat itu, pelabuhan tersebut sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para pedagang. Kolonial Belanda sebenarnya memulai rencana pendudukan Indonesia di Jakarta. Sejak saat itu Jakarta berkembang dengan pesat. Sayangnya perkembangan terus mengarah ke tengah kota dan akhirnya ke arah Selatan, meninggalkan daerah pesisirnya di Utara yang perlahan-lahan mulai memudar. Kebayakan daerah pesisir menjadi tidak berkembang dan seringkali identik dengan daerah kumuh. Kualitas air terus turun dari tahun ke tahun dan hal ini berimbas pada kualitas kehidupan masyarakatnya yang juga terus turun. Meski demikian, karena mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, daerah pesisir tetap berperan penting dalam menyediakan sumber pangan dari hasil laut dan merupakan penyedia hasil laut utama untuk daerah Jakarta dan sekitarnya (didalamnya termasuk Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan). Untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah pesisir dan maritim di Jakarta, anda dapat mengunjungi Museum Bahari di kawasan Kota Tua Jakarta.

Saat ini, daerah pesisir Jakarta umumnya dikenal sebagai daerah yang rawan akan tindak kejahatan, penuh polusi karena adanya pabrik-pabrik yang dibangun di daerah pesisir, dan berbau menyengat karena polusi yang mempengaruhi kualitas air serta sistem sanitasi yang tidak berfungsi.
Saya memiliki pandangan yang sama sebelum saya bertemu dengan seorang wanita dari daerah pesisir Jakarta, suatu daerah yang dikenal sebagai Kamal Muara. Daerah tersebut terkenal akan hasil lautnya dan ditempati oleh sekitar 10.000 keluarga nelayan, mayoritas berasal dari suku Bugis, suku yang banyak melahirkan pelaut handal bentukan alam yang mampu mengarungi lautan dengan membaca tanda-tanda alam. Akhirnya saya menikah dengan wanita tersebut dan tinggal di daerah pesisir Jakarta. Setelah menjalani kehidupan di daerah pesisir, saya menyadari bahwa tidak semua pandangan negatif yang saya sebutkan sebelumnya itu benar. Daerah pesisir Jakarta sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Daeran ini memiliki beberapa suaka margasatwa, hutan bakau, terumbu karang dan hasil laut yang berlimpah ruah.
Blog ini akan bercerita kepada anda tentang daerah pesisir Jakarta. Daerah yang diulas kebanyakan akan mencakup Kamal Muara dan Kepulauan Seribu . Saya akan menunjukkan keanekaragaman hayati yang menakjubkan, kebudayaan yang ada, alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan para nelayan, dan masih banyak hal lainnya. Saya akan memperlihatkan potret dari pelelangan ikan yang biasanya dimulai pukul 2 pagi dan juga potret dari industry kelautan yang ada di daerah pesisir. Saya akan menunjukkan seluruh potensi yang ada di daerah pesisir Jakarta. Saya akan memberikan rekomendasi, petunjuk-petunjuk dan cara-cara melakukan macam-macam hal yang diperlukan di daerah pesisir Jakarta. Jika anda penggemar scuba diving, selancar angin, memancing dan beberapa olah raga air lainnya, daerah pesisir merupakan daerah yang harus anda kunjungi.
Jadi, salam hangat dari saya dan saya ucapkan selamat datang di daerah pesisir Jakarta.
Nikmatilah perjalanan anda!!

Fauzan Erich Emmerling
follow me on twitter @femmerling

No comments:

Post a Comment